SIM (Subscriber Identity Module) card atau kartu chip yang digunakan pada handphone GSM merupakan suatu objek yang sangat berperan penting, selain sebagai penyimpan nomor ICCID (International Circuit Card ID) yang unik dan menentukan nomor handphone, SIM card juga dapat menyimpan beberapa informasi lainya seperti SMS dan phonebook walaupun jumlah nya tidak banyak tapi cukup untuk mayoritas pengguna handphone.
Masalah dengan SIM card saat ini adalah kapasitas penyimpanan yang kurang banyak, saat ini kapasitas SIM card pada umumnya sebesar 16, 32, 64 dan 128 kilobyte, sekarang sebuah operator di Prancis yaitu Orange telah mengeluarkan SIM card yang berkapasitas 128 megabyte, hal ini merupakan pembekakan ukuran yang cukup terasa walaupun masih dinilai kecil jika dibandingkan ukuran penyimpanan media kecil lainya.
Jika masalah ukuran kapasitas SIM card telah bisa diselesaikan maka timbul masalah lainnya yaitu interface baca tulis SIM card yang saat ini hanya menggunakan protokol transfer data yang berkecepatan maximum hanya hingga 9600 bps (bits per second = 1,200 bytes per second), interface ini jika digunakan untuk membaca seluruh data SIM card yang berukuran 128 MB akan membuat penggunanya pusing menunggu, jangankan yang berukuran 128 MB sedangkan SIM card kita yang berukuran 64 KB saja jika kita ingin baca phonebook nya setelah baru menyalakan handphone harus membuat kita menunggu selama sekitar 30 detik.
Para vendor pembuat SIM card sedang ramai membicarakan tentang pembuatan interface baru untuk SIM card masa mendatang, ETSI (European Telecommunications Standards Institute) akhirnya telah menyetujui sebuah standard baru untuk SIM card yaitu USB (Universal Serial Bus), padahal dulunya terlihat bahwa MMC (Multimedia Memory Card) kemungkinan besar akan terpilih.
Apapun standard SIM card generasi mendatang akan mebuat para vendor pembuat handphone untuk dapat memasarkan produk barunya yang kompatibel dengan standard baru SIM card dalam kurun waktu paling tidak 2 tahun. Kedua pilihan tersebut antara USB dan MMC memang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri, pada USB maka keuntungannya adalah pin kontak yang dibutuhkan hanya dua yang membuat pin pin lainnya pada SIM card dapat digunakan untuk keperluan lain, tapi USB menggunakan tegangan 5 Volt yang artinya akan lebih menghabiskan daya baterai, sedangkan MMC menggunakan lebih banyak PIN tapi hanya memerlukan tegangan 3.3 Volt atau 1.8 Volt (low voltage MMC). Ada beberapa perusahaan yang telah membuat standard baru untuk SIM card tapi bersifat proprietary (special) tapi memiliki semua kelebihan dari USB dan MMC, tapi ternyata standard proprietary yang disodorkan telah ditolak karena takut akan adanya biaya ijin penggunaan.
Jika sekarang sudah ada SIM card 128 MB, maka setelah 2 tahun mendatang ketika handphone model baru keluar yang telah mendukung SIM card generasi mendatang maka ukuran kapasitas SIM card akan sangat bertambah lagi, mungkin mencapai hingga ukuran gigabyte. Apakah pada nantinya memori external yang sekarang digunakan pada perangkat handphone tidak akan digunakan lagi karena sudah ada SIM card yang multi fungsi dan berukuran besar ? Jika memang nanti tidak memakai memori luar yang berupa MMC/RS-MMC/MMC Mobile/SD/miniSD/MicroSD (TransFlash)/Memory Stick Pro Duo (Sony Ericsson) maka apakah kiranya nanti handphone bisa melakukan HOT-SWAP SIM card ? karena khan repot kalau harus matiin handphone untuk ganti SIM card. Kiranya siapa yang masih ingin memakai sistem 2 kartu seperti sekarang yaitu SIM card + memori luar ? silahkan berikan argumentasi anda. (Dari Sumber Terpercaya)
No comments:
Post a Comment